Wednesday, April 5, 2017
kctt
Ketika Cinta Tak Terbalas
Judul Cerpen Ketika Cinta Tak Terbalas
Cerpen Karangan: Yulinar Nur Fitri
Kategori: Cerpen Patah Hati, Cerpen Pengalaman Pribadi
Lolos moderasi pada: 3 April 2017
Namaku Yulinar Nur Fitri keluargaku biasa memanggil fitri dan teman-temanku biasa memanggil yulinar atau mamiih hehe. Jadi gini ceritanya dulu waktu aku kelas 3 SMP tepatnya 3 tahun yang lalu, kakak sepupuku menikah dan aku jadi pagar ayunya. Aku mempunyai 3 orang kakak sepupu perempuan. Ipar sepupuku yang kedua bernama pandi, aku biasa memanggilnya bang pandi. Bang pandi ini mempunyai 2 orang adik laki-laki kembar, yang pertama namanya Firmansyah iman yang kedua namanya Daus, aku juga biasa memanggil mereka dengan sebutan “aa” dari a iman dan a daus aku lebih akrab dengan a iman.
Nah diacara nikahan kakakku itu aku sama a iman bercanda terus, seharian full aku gak bisa jauh dari a iman. Oiya sebenernya a iman itu Duda, tapi dia Duda di usia muda a daus juga udah nikah. Aku sebenernya suka sama a iman udah lama banget sebelum aku deket dia.
Detik berganti menit, menit berganti jam, jam pun berganti hari. Sudah seminggu full aku ketemu a iman terus, dan disinilah detik-detik ketika cinta kami sama-sama tidak terbalas.
Sekarang aku duduk di kelas 1 SMK, di SMK AL Muhtadin Depok sudah lama aku tidak pernah mendengar kabar dari dia. Setahun, dua tahun aku tidak pernah bertemu dia. Sampai aku kelas 3 SMK baru aku bertemu a iman, sejujurnya aku ingin mengatakan apa yang aku rasa selama 3 tahun ini. Aku lihat seperti ada yang berubah darinya, tapi apa? aku sendiri tidak mengetahuinya, sampai ketiga kakak sepupuku bilang kalau ternyata a iman sudah menikah tahun kemarin dan baru punya anak, apa kalian tau kawan? “deg” rasanya jantungku itu seperti jatuh ke tanah, aku lemas aku juga gak percaya.
Keesokannya aku dateng ke rumah saudaraku dan kebetulan ada dia di sana, langsung saja aku tanya “a iman” kataku, dia menjawab “iya fit kenapa?” sambil tersenyum “fitri mau nanya deh a, emang bener ya aa udah nikah sama udah punya anak?” kataku, dia diam sejenak sampai aku memanggilnya lagi dia baru menjawab “i…yaa fit, aa udah nikah, udah punya anak juga ini foto anak aa” ngasih lihat foto anaknya “ciye kamu jadi tante” katanya. Sedih sekali aku mendengar semua itu, saat aku ingin menangis dia bilang “fitri jangan nangis, sebenernya dari dulu aa udah mau ngomong tapi aa takut kalo fitri udah punya pacar lagi, juga aa gak enak sama mba cici (kakak kedua), aa juga bingung mau ketemu fitri gimana, 3 tahun fitri gak ada kabar aa nyaman sama fitri tapi mungkin kita emang gak jodoh, meskipun kita gak sama-sama seenggaknya fitri bisa jadi adik perempuan yang paling aa sayang” katanya. Deras sekali air mata yang turun kenapa disaat perasaan kita sama-sama sayang malah gak ada yang berani buat ngucapin itu semua. Dan akhirnya cinta kita berdua dari sekarang sampai dengan seterusnya tidak akan pernah bisa terbalaskan.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment