Saturday, April 22, 2017
Complicated About Love
Complicated About Love
Cerpen Karangan: Deti Kurnia
Kategori: Cerpen Cinta Segitiga, Cerpen Penyesalan
Lolos moderasi pada: 22 April 2017
Cahaya yang berubah menjadi kegelapan diterpa hembusan yang menusuk melemahkan dan membuatku tak berdaya.
Inilah Aku yang tak terbendung lagi menahan rasa sakit yang mendalam. Luka yang membuatku hilang akal, tanpa berpikir apapun sayatan jatuh tepat di leher lenganku.
Kubuka mata namun pandangan terlihat buram, terlihat seseorang duduk berada di sampingku, sepertinya dia yang menolongku. Tak tau kenapa, Aku tidak suka dia menolongku. Lebih baik Aku mati saja!
Namun semua ada hikmahnya, kini semua telah berubah, seseorang telah merubahku melupakan semua tentang dimas
“Kamu itu harus MOVE ON din! Jangan buang waktu kamu buat nangisin satu cowok, masih banyak lagi cowok yang lebih baik dari dia”
Kata-kata itu seakan merubah segalanya dan membuatku tersadar
—
“Gas, makasih ya buat semuanya, kamu udah ngerubah Aku jadi lebih baik. Love u Gas!” Ucapku sambil memeluknya
“Iya din, i love you too” balasnya
Sudah hampir dua tahun Aku berpacaran dengan Bagas, tapi jujur Aku masih belum bisa melupakan Dimas. Aku sayang sama keduanya tapi rasa cinta Aku ke Bagas enggak sebesar cinta Aku ke Dimas
“Din, nanti malem jalan yu? Aku mau ajak kamu ke suatu tempat” tanya bagas
“Iya Gas boleh, ke mana?” Tanyaku balik
“Ada deh…” timpalnya
Dia membawaku ke suatu tempat yang indah terlihat hamparan bintang-bintang bertebaran dimana-mana dan terlihat lampu yang menghiasi pemandangan kota
“Bagus banget Gas” kataku sambil tiduran di atas tanah yang beralaskan rumput
Tiba-tiba suara langit bergemuruh dan hujan mulai turun bintang-bintang tak terlihat lagi. Aku dan Bagas segera mencari tempat untuk berteduh, Kami menemukan sebuah saung kecil yang kumuh
“Gas gimana nih pulangnya?” Tanyaku khawatir
“Udah kamu tenang aja, bentar lagi juga hujannya berhenti”
Hujan yang tidak berhenti terpaksa membuat kita menjadi basah kuyup, dan duduk dimobil sambil tertawa-tawa, lalu ia memakaikan jaket miliknya di bahuku.
Rasa lelah terasa di badanku, kusenderkan kepalaku di bahu Bagas dan memejamkan mataku, tiba-tiba bagas memegang tanganku dan menghentikan laju mobilnya. Rasanya dia sedang menatapku dan wajahnya mulai mendekat, perasaan aneh ini muncul, Aku tidak tau harus berbuat apa, tapi Aku masih terbangun dengan mata memejam. Bibirnya tepat jatuh di bibirku kelembutan dan kehangatan terasa saat ia mendaratkannya, jantungku berdetak sangat kencang dan mulai membuka mataku
“Bagas?” Kataku
“Ma… maaf din, itu udah sampe”
“Oh i..ya”
Tidak tau perasaan ini, Bagas udah baik banget sama Aku, tapi hatiku belum bisa terima dia sepenuhnya
—
“Adindaa..” seseorang memanggilku dari belakang
Suara itu tak asing lagi, ya itu Dimas
Dia menarikku duduk di taman
“Din, Aku tau Aku salah udah menghianati kamu, tapi tolong maafin Aku din, Aku gak bisa lupain kamu. Please kamu terima Aku lagi”
“Dim, Aku udah maafin kamu tapi untuk itu Aku gak bisaa..” kataku sambil menangis dan berlari
“Din.. din..” panggilnya terus
Mataku sembap karena tak hentinya menangis, seseorang datang ke rumah kukira itu bagas ternyata..
“Din, Aku tau kamu masih cinta sama Aku” memohon
“Dimas jujur Aku masih cinta sama kamu, tapi Aku udah ada yang punya” ucapku
Dia duduk di sebelahku dan menghapus air mataku lalu Aku memeluknya
“Dimas..” sambil memeluknya
Rasa nyaman ini membuatku tak ingat tentang bagas, Aku terpikat pada Dimas seperti saat pertama kali bertemu. Sudah beberapa hari ini Aku tidak bertemu dengan bagas, tapi saat ini Aku sedang menikmati hari-hari bahagiaku dengan Dimas
Dimas mengajakku ke suatu tempat yang gak asing lagi, kita duduk-duduk di taman tertawa-tawa sambil makan ice cream
Tangannya mengelap sisa ice cream yang tertinggal di bibirku
Dia mengantarku pulang dengan mobil klasiknya dia memegang tanganku dan menghentikan mobilnya, dia mendekat perlahan dan mencium bibirku
Aku mulai teringat pada Bagas
“Dimas!” Aku menghentikannya
Hari-hari bersama Dimas memang membuatku senang tapi rasa itu tidak senyaman Aku bersama Bagas, Aku merasa bersalah berbuat seperti ini
“Bagas kamu ke mana?!” Pikirku yang masih duduk dalam mobil Dimas
Saat Aku turun di depan rumah kulihat Bagas, dia memergoki Aku bersama Dimas
“Ba..bagas?” Teriakku
“Jadi kaya gini kamu di belakang Aku?” Sambil membuang bunga yang dipegangnya dan masuk ke mobil
“Udahlah din, ini kan yang kamu mau.. masih ada Aku” Dimas membujuk
“Kita putus!” Ucapku pada Dimas
“Tapi kenapa din? Kamu kan yang bilang kalau kamu masih cinta Aku?”
“Sekarang beda Dim, hati Aku udah terikat sama Bagas.. Aku salah udah pilih kamu”
Aku terus menangis menyesali kesalahanku, bahkan Aku gak ingat kalau hari ini hari anniversary Aku sama Bagas, selama beberapa hari ini dia nyiapin itu semua dan Aku udah jadi pengkhianat. Sekarang Aku sadar cinta Aku cuma untuk Bagas
“Bagas tolong jangan pergi, Aku cuman cinta sama kamu, ba.. bagaaassss”
“Din kamu kenapa?”
“Bagas” sambil memeluknya
“Tolong Gas jangan pergi lagi, Aku minta maaf” memohon
“iya din, Aku tau sekarang kamu itu cuman cinta sama Aku.. jangan pernah sayat tangan kamu lagi din, Happy Anniversary Adinda”
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment