Thursday, April 6, 2017

Tega

Tega Judul Cerpen Tega Cerpen Karangan: Pearl Nafeesa Kategori: Cerpen Cinta Segitiga Lolos moderasi pada: 3 April 2017 Namaku Alica. Alica May Kayliena. Aku berumur 16 tahun dan aku punya banyak teman. Tapi, aku punya sahabat. Sahabat yang setia menemaniku setiap saat. Namanya Valencia Giavinna Arisu. Sering aku panggil Va, Cia atau kadang Arisu. Aku juga punya pacar, namanya Arif. Hubungan kami serius, tapi kami bagi waktu. Antara keluarga, teman dan pacar. Sekarang, waktuku aku beri untuk Cia. Kami pergi ke Mall untuk berbelanja. Seperti kalung, sepatu, dan lain lain. “Cia, udah belum?” Tanyaku, Cia biasanya pelupa. Kalau ia butuh sarung tangan, nggak sempat ia beli karena kelupaan. “Iya, Ca.” Jawabnya mantap. Aku tersenyum, kita ke kasir lalu segera membayar. Saat petugas kasir sedang menghitung total, aku melihat sekeliling. Eh, tunggu. Itu kan? Ah, nggak mungkin Aku pikir itu Arif, tapi aku yakin dia Setia. Aku menghela nafas, berpikir positif. “Mbak, totalnya Rp 93.000” sahut petugas itu. “Iya, ini.” Aku segera membayar, lalu pergi. Cia dan aku naik motor. Jadi, gratis deh. Gak perlu ojek lagi. Cia aku antar pulang, ia melambaikan tangannya. “Dadah! Makasih loh udah traktir aku. Nanti aku yang bayar!” Serunya. Aku tersenyum, lalu berlalu pergi. Apartemenku dan Arif sepi. Eh? Mana motor Arif? Motor hijau tua itu aku cari kemana mana. ‘Tidak ada.’ Gumamku dalam hati. Biasanya Arif sudah pulang hang-out. Tunggu, apa mungkin? Ya ampun, semoga tidak.. Hatiku gelisah, menunggu kedatangan pacarku. Aku masuk ke kamar Arif, aku ingat HP nya tidak ia bawa kalau hang-out. Yes! Dapat. Aku mengambil HP Samsung J7 di kamarnya. Aku berusaha mengusir rasa penasaran, gelisah dan curigaku. Semua aku periksa, tak ada yang luput dari pemeriksaanku. Saat aku melihat Log Telepon, betapa terkejutnya aku. Setiap hari selalu ia telepon gadis ini.. Perkiraanku benar.. Aku melihat namanya adalah “Afni”. Aku menangis tersedu sedu. Tanpa terasa, aku tertidur. Saat aku bangun, Arif belum tiba. “Sudah pagi..” Gumamku. Arif belum tiba. Mengapa? Aku berusaha menelepon Ibu Arif. Kata Ibunya, Arif tidak memberi kabar padanya juga. Hatiku semakin curiga. Arif? Di mana kamu? 9 bulan berlalu Aku ‘masih’ berusaha mencari Arif. “Arif.. aku masih mencintaimu.” Cia sering datang dan menginap di apartemenku. Sangat senang bisa punya sahabat seperti dia. Aku dan Cia mulai bosan di apartemen ini. Jadi, aku dan Cia memutuskan untuk menginap di hotel selama 1 hari. Kita berangkat, kamar dengan 2 tempat tidur telah kami pesan dan kuncinya sudah kami pegang. Saat kita sudah menghabiskan 1 hari itu, kita berkemas. Saat turun lift, ada 1 keluarga kecil yang naik bersama kami. Dan.. ayah bayi kecil yang dirangkul sang ibu.. Sangat.. Mirip.. “ARIF!” Seruku. Lelaki itu menoleh, “Alica!” Wajahnya pucat pasi. Tangisku pecah, aku menangis sangat keras, hingga ketika kita sampai ke lantai tujuan, aku masih menangis. Petugas hotel membantuku, mereka memintaku duduk dan menjelaskan semuanya. “Dulu, dia adalah kekasihku. Sebelum ia berselingkuh, membuat keluarga sendiri tanpa memberitahu aku.” Tuduhku, Wajah Arif kembali pucat. Dan gadis yang bernama Afni itu memasang tatapan tak percaya, “Berapa lama kalian berpacaran?” Tanya Afni “2 tahun.” jawabku. Afni menampar Arif, “Kau berkata padaku bahwa kau belum memiliki pasangan!” Serunya. “M-maaf, tapi berapa lama hubungan kalian?” Tanyaku, “Saat bulan pertama, ia berkata bahwa ia masih sendiri, keesokan harinya, ia membuat bayi ini dikandung di rahimku dan dilahirkan olehku.” Jawab Afni. Petugas hotel menelepon polisi. Arif diadili atas 2 tuntutan, Perselingkuhan dan Pelecehan. Aku berbahagia di usiaku yang masih 18 tahun. Bersama Cia, dan pasangan baruku. Siapa? Rahasiaa, katanya, ia akan melamarku di usiaku yang ke 19. Aku kaget, aku akan berkeluarga! End.

No comments:

Post a Comment