Wednesday, April 5, 2017

ts

Tiga Sahabat Judul Cerpen Tiga Sahabat Cerpen Karangan: Jusnani Kategori: Cerpen Persahabatan Lolos moderasi pada: 3 April 2017 Aku memiliki dua teman Sumarni dan Maya, Sumarni biasa dipanggil Marni, orangnnya cuek sesekali perhatian, satu lagi Maya emmm baik, cerewet dan yang paling aku suka darinnya itu simple, perhatian pastinnya. Kami berteman sudah cukup lama kurang lebih sekitar empat tahun, tempat kerja adalah tempat kami berjumpa setiap harinnya, dari pagi hingga sore kami menghabiskan waktu bersama, seperti biasa ketika memasuki waktu istirahat kami akan membuka bekal masing-masing, namun hari ini suasananya sedikit berbeda diawali dengan gurauan ala-ala kami bertiga yang berujung pada curahan hati atau curhat. “May kapan rencanamu pulang kampung” Tanya Marni kepada maya, pertanyaan yang sepertinnya ia pendam dari tadi pagi raut wajahnnya yang ceria kini mulai serius, “kata mama sih bulan depan lepas gaji” maya membalas pertanyaan marni dengan polos dan gayanya simple, “Hm…mm kira-kira tanggal berapa” aku mencoba mencari kejelasan dari Jawaban Maya Saking enaknnya makan maya tidak menghiraukan pertannyaanku ia tetap menyantap makanan yang berada di hadapannya, sontak Marni memukul pundak Maya “Plak… Woyy ditanya malah asik makan” Maya pun terkejut “Eh… Sory gak denger” melihat raut muka maya yang kebingungan, kami tertawa “Jadi kira-kira Tanggal berapa pulang kampung?” tanyaku lagi “Kata mama sih tanggal 12 gitu” jawabnnya singkat “wah… pas banget dong aku juga pulang tanggal segitu” timpalku, mataku tertuju pada Marni yang mendadak murung “Mar kamu kenapa sepertinnya sedih sekali” “aku gak apa-apa hanya sedih saja membayangkan kalian pergi” marni bertutur dengan nada sedih “Loh kenapa mesti sedih” “jelas sedih dong kalian berdua kan mau balik kampung, itu berarti kalian mau meninggalkan aku kalau aku sedih siapa temanku, siapa yang akan memelukku siapa yang akan mendengarkan panjang lebar curhatku” aku melihat Marni penuh kesedihan tanpa sadar air matannya meleleh dengan segera kami memeluk Marni “Marni-marni kamu itu lucu” jawabku “Kami kan pulang kampung hanya beberapa bulan saja tidak untuk selamannya, doakan kami selamat di perjalanan” timpal Maya “kita kan sahabat tidak mungkin terpisahkan apalagi ini hanya oleh balik kampung” mendengar jawaban Maya yang polos tiba-tiba marni menyembulkan senyumnya dari dekapan kami. “Sudah-sudah cepat kita habiskan makanan ini, sebentar lagi kita harus kerja, tidak usah sedih lagi” jawabku Setelah selesai makan kami kembali memikul beban masing-masing kembali ke pekerjaan kami, hingga matahari mulai turun dan traktor jemputan memberikan tanda agar kami segera naik dan pulang.

No comments:

Post a Comment