Wednesday, April 5, 2017
eqweqwr
2 Sekawan
Judul Cerpen 2 Sekawan
Cerpen Karangan: Hanania Andini Falihah
Kategori: Cerpen Anak, Cerpen Persahabatan
Lolos moderasi pada: 4 April 2017
Salsa, seorang gadis yang sangat beruntung dan baik hati. Ia tak pernah melukai atau mencari kesalahan orang, ia anak semata wayang dari keluarga yang kaya raya.
“Khmm… salsa, apakah kau melamun lagi?” tanya Sella, sahabat Salsa yang baik dan setia dengan salsa
“euuhh… enggak kok, anu… eu.. aku harus ke kantin” jawab salsa dengan gugup, Sella merasa heran tapi langsung membuang pikirannya jauh-jauh.
Saat pulang sekolah, Salsa berbuat sama lagi seperti tadi “Maaf, Sella. Aku harus pulang sama… kak Ray” itulah jawaban Salsa saat diajak Sella pulang bersama.
Akhirnya, Sella pulang sendirian. Ia memikirkan tentang keanehan Salsa waktu di sekolah, sampai-sampai Ia tak sadar sudah di depan rumahnya
“Assalamu’alaikum, Umi” Sella masuk dan menaruh sepatu di rak dekat pintu
“Waalaikum salam, Sayang. Jadi, bagaimana sekolahmu?” tanya Umi Sella dari dapur
“Tak begitu baik, Aku ke kamar dulu ya Umi” jawab Sella dan segera masuk ke kamarnya.
“Ffhht… masih membingungkan, coba kutelepon” Sella mengambil hp Uminya dan memencet nama Salsa
“Halo, Sella. Ada apa? Aku sedang sibuk” Sebenarnya, Salsa berbohong karena masih malas dengan Sella
“Sebenarnya ada apa ini? Apakah kau benci denganku?” Salsa diam seribu bahasa, Sella makin heran
“Ih, kamu ngomong apa sih. Asal aja kalau ngomong, ya gak lah. Kamu kan my best friends in the world” Salsa bebohong lagi, ia tak sanggup memberi tahu kegundahan hatinya terhadap Sella
“Jangan bohong, Salsa. Jujur aja, aku gak marah kok” Sella hampir ingin menangis karena ia tahu, kalau Salsa berbohong dengannya
“Bener nih?” Salsa belum yakin
“Iyalah, kan kata kamu aku itu the best friend in the world. Jadi harus saling jujur antar sahabat” Sella berusaha menyakinkan Salsa, walaupun kejujurannya menyakiti hatinya
“Hffutt… baiklah, sebenarnya… eeumm… aku… gak… suka sama kamu” Salsa menyerah dengan bujukan Sella, Sella menangis “Maaf, Salsa. Aku dipanggil ibuku” Sella mematikan Teleponnya dengan Salsa. Hatinya hancur lebur, ia sakit hati. Ia bahkan melempar fotonya bersama Salsa
“Untuk apa kenangan-kenangan kita kalau kamu gak suka sama aku” Sella berhenti menangis dan bergegas mengaji di mesjid. Oh tidak, ia mengaji bersama Salsa.
“Tumben, gak bareng sama Salsa. Ada apa?” tanya Umi Sella yang sedang menyiapkan makan malam
“Gak ada apa-apa kok umi, Sella mau ganti baju dulu habis itu makan malam” jawab Sella dan masuk ke kamarnya.
Saat di pengajian tadi, Sella dan Salsa hanya saling diam tak sapa-menyapa. Salsa berusaha berbicara sedikit dengan Sella, Tapi Sella tidak mendengarkan sekalipun.
Setelah ganti baju, Sella duduk di samping Uminya
“Umi, kapan Abi pulang ya?” tanya Sella sambil mengambil nasi dan lauk
“Abi bentar lagi pulang kok, macet kali. Udah duluan aja makan” jawab Umi Sella.
Selesai makan malam, Sella mencuci tangan dan segera tidur
“Selamat malam, Sayang. Have a nice dream” Umi Sella mengecup kening Sella dan keluar dari kamarnya.
Kukuruyuk… Sella bangun dari tidurnya, ia berdiri dan bergegas mandi. Setelah mandi dan berseragam, Sella merangkul tasnya dan segera ke meja makan
“Good Morning, Sweety. Umi bikin makanan spesial buat kamu” Sella terkejut sekali
“Apa! Lobster saus tiram?! Hmm… pasti yummy!” Sella mencolek sedikit kecap dan langsung melahap nasi dan Lobster saus tiram di piringnya.
Setelah sarapan, Sella mencuci tangan dan membantu Umi membersihkan piring-piring kotor
“Sella! Sudah terlambat ini” Abi Sella membawa tas Sella ke dalam Mobil, Sella pamit dan segera masuk ke mobil.
Di sekolah
“Sayang, belajar yang rajin ya. Good luck” Mobil melaju lagi ke Kantor Abi Sella, Sella segera masuk ke kelas.
“Maafin aku, Sella. Maafkan aku, aku mohon” Salsa langsung mengenggam tangan Sella
“Salsa? Euumm… kalo kau Salsa yang dulu, ceritakan tentang kita berdua di taman belakang sekolah” Salsa menarik tangan Sella ke belakang sekolah. Di sana, ada sebuah taman yang indah dan sejuk. Salsa mengajak Sella duduk di bangku sebelah pohon cemara “Di sini, kita duduk sambil mendengarkan lagu favorit kita ‘Kepompong’ lalu, kita foto narsis di depan sunset. Kita sering curhat di sini, kita dipertemukan di Danau ini. Aku gak pernah ngelupain hal yang selalu kita lakukan, sella. Gak akan pernah” Salsa mengenggam tangan Sella erat
“Aku minta maaf, Sella. Maafin aku, Hikss… hiks…” Salsa menangis di pelukan Sella
“Sudah, Salsa. Aku udah maafin kamu kok, lagipula. Sahabat itu akan mengerti perasaan sahabatnya, Aku selalu maafin kamu” mereka berpelukan dan menatap sunset yang indah menawan. Mereka memang 2 Sekawan yang tidak pernah berpisah walaupun maut datang.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment